Bukan mendefinisikan Tuhan
“Kalau ‘Tuhan adalah segalanya’, maka Tuhan tentu saja bukan hanya Kasih. Akan tetapi, mengapa banyak orang sangat getol menyebut-nyebut Tuhan demikian? Bukankah ini bisa sangat mengelirukan, mengerdilkan makna Tuhan itu sendiri?”, tanya seorang siswa kritis kepada pembimbingnya.
“Jujur saja, engkau lebih suka aku kasihi ataukah aku benci, dan marah-marahi setiap hari?”, sang pembimbing balik bertanya sambil tersenyum.
“Tentu saja saya lebih suka dikasihi dan disayangi”.
“Itulah ....mengatakan ‘Tuhan adalah Kasih’ bukan dimaksudkan sebagai sebentuk pendefinisian intelektual akan apa Tuhan itu ADANYA, melainkan untuk mengajari kita bagaimana mengasihi, menyayangi, bagaimana mengejawantahkan sifat-sifat Keilahian itu di dalam kehidupan kita sehari-hari...itulah ‘Jalan Ketuhanan’”.
Bali, Kamis, 02 Nopember 2006.
________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar