Kalau Ramana adalah Contoh dari jalan pengetahuan [Jnana], Ramakrsna adalah contoh dari jalan Bhakti [Devotion] Maka Mahatma Gandhi adalah Contoh dari Jalan Kerja atau Tindakan [karma]. Hal ini tampak jelas ketika Gandhi bertemu dengan sekelompok hindu tahun 1948 yang telah mendapat serangan ketika kerusuhan Hindu-Muslim terjadi, yang berhasil melarikan diri dan terhindar dari pembunuhan.
Laporan dari pembunuhan telah menimbulkan kengerian luar biasa diseluruh india. Mereka mengatakan kepada Gandhi apa yang terjadi dalam ketegangan dan kemarahan yang semakin menjadi-jadi, akhirnya satu dari mereka, seorang laki-laki tua berkata dengan marah,
...."Mengapa anda tidak berisitirahat, anda telah menimbulkan banyak masalah! anda telah menghancurkan kami sama sekali ! anda harus meninggalkan kami sekarang juga dan pergilah ke Himalaya !"
"Himalaya ada disini" ...Jawab Gandhi dengan suara kering....
"Menghapuskan penderitaan anda dan mati dalam melayani anda, bagi saya sama saja artinya dengan pergi ke Himalaya".
..."Mereka menyerang kami dengan keras, anda mungkin Mahatma yang agung tapi apa artinya bagi kami?" laki-laki tua yang marah itu melanjutkan,..." tinggalkan kami disini ! dan anda pergilah !"
Orang tua itu berbadan kekar dan dengan nada sedikit memerintah. semangat dan kemarahannya mau tidak mau begitu menarik perhatian yang hadir. ada sekita empat puluh orang dari mereka yang selamat dan berhasil lolos dari pembunuhan, beberapa diantara mereka terluka . Gandhi sempat berfikir bahwa lelaki yang berbadan kekar itu bukanlah bagian dari pengungsi melainkan bagian dari mereka yang mencoba memanfaatkan pengungsi untuk tujuan tertentu. Namun Gandhi segera membuang pikirannya itu dan berbicara dengan pelan dan sederhana.
"Apakah saya harus pergi sesuai dengan permintaan anda?" Gandhi bertanya." Siapakah yang harus saya dengarkan ?" sebagian meminta saya tetap tinggal dan sebagian yang lain meminta saya pergi. Beberapa memuji saya dan yang lain memuji saya. Apa yang harus saya lakukan ?"
"saya harus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, Penderitaan saya tak kalah hebat dengan penderitaan kalian. Tetapi saya dan kita semua berada ditengah badai"
Gandhi menyadari bahwa tak mungkin meninggalkan rakyat yang dicintainya sementara mereka itu menderita, Gandhi dengan gigih berjuang dijalan [marga] anti kekerasan [Ahimsa], dengan berkeyakinan kepada Tuhan, Kebenaran, Persatuan, Pengorbanan, Pelayanan sosial, semuanya ditujukan untuk kebaikan semua orang "Sarvodaya".
------------------------------------------------------------------------------------------
“Yoga bukanlah mengurung diri di dalam gua-gua, bukan pula berkelana di hutan-hutan lebat sekitar pegunungan Himalaya. Ia juga bukan hanya memakan jenis makanan yang berupa sayur-mayur dari pegunungan. Brahman bukanlah pengecut yang lari dari hiruk-pikuknya komunitas dan pemukiman manusia. Praktekkan sajalah Yoga di rumah Anda sendiri. Manakala hasrat untuk mempraktekkannya muncul, ini berarti bahwa kebebasan telah berada dalam jangkauan Anda, oleh karenanya manfaatkanlah peluang ini sebaik-baiknya.....Menjalani kehidupan sebagai seorang Yogi, tidaklah mesti menelantarkan siapapun juga atau mengabaikan kewajiban-kewajiban melekat Anda. Ia bermakna merubah sikap hidup dari kebiasaan mengerjakan sesuatu yang sia-sia, menuju jalur yang secara pasti mengantarkan langsung kepada Tuhan. Ia dibarengi dengan perubahan prilaku dalam menjalani kehidupan serta metode-metodenya guna membebaskan diri Anda dari berbagai belenggu dan kemelekatan. Kebenaran dan pengabaian keakuan, sebenarnya merupakan masalah sikap-batin”.
Sri Swami Sivananda
Laporan dari pembunuhan telah menimbulkan kengerian luar biasa diseluruh india. Mereka mengatakan kepada Gandhi apa yang terjadi dalam ketegangan dan kemarahan yang semakin menjadi-jadi, akhirnya satu dari mereka, seorang laki-laki tua berkata dengan marah,
...."Mengapa anda tidak berisitirahat, anda telah menimbulkan banyak masalah! anda telah menghancurkan kami sama sekali ! anda harus meninggalkan kami sekarang juga dan pergilah ke Himalaya !"
"Himalaya ada disini" ...Jawab Gandhi dengan suara kering....
"Menghapuskan penderitaan anda dan mati dalam melayani anda, bagi saya sama saja artinya dengan pergi ke Himalaya".
..."Mereka menyerang kami dengan keras, anda mungkin Mahatma yang agung tapi apa artinya bagi kami?" laki-laki tua yang marah itu melanjutkan,..." tinggalkan kami disini ! dan anda pergilah !"
Orang tua itu berbadan kekar dan dengan nada sedikit memerintah. semangat dan kemarahannya mau tidak mau begitu menarik perhatian yang hadir. ada sekita empat puluh orang dari mereka yang selamat dan berhasil lolos dari pembunuhan, beberapa diantara mereka terluka . Gandhi sempat berfikir bahwa lelaki yang berbadan kekar itu bukanlah bagian dari pengungsi melainkan bagian dari mereka yang mencoba memanfaatkan pengungsi untuk tujuan tertentu. Namun Gandhi segera membuang pikirannya itu dan berbicara dengan pelan dan sederhana.
"Apakah saya harus pergi sesuai dengan permintaan anda?" Gandhi bertanya." Siapakah yang harus saya dengarkan ?" sebagian meminta saya tetap tinggal dan sebagian yang lain meminta saya pergi. Beberapa memuji saya dan yang lain memuji saya. Apa yang harus saya lakukan ?"
"saya harus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, Penderitaan saya tak kalah hebat dengan penderitaan kalian. Tetapi saya dan kita semua berada ditengah badai"
Gandhi menyadari bahwa tak mungkin meninggalkan rakyat yang dicintainya sementara mereka itu menderita, Gandhi dengan gigih berjuang dijalan [marga] anti kekerasan [Ahimsa], dengan berkeyakinan kepada Tuhan, Kebenaran, Persatuan, Pengorbanan, Pelayanan sosial, semuanya ditujukan untuk kebaikan semua orang "Sarvodaya".
------------------------------------------------------------------------------------------
“Yoga bukanlah mengurung diri di dalam gua-gua, bukan pula berkelana di hutan-hutan lebat sekitar pegunungan Himalaya. Ia juga bukan hanya memakan jenis makanan yang berupa sayur-mayur dari pegunungan. Brahman bukanlah pengecut yang lari dari hiruk-pikuknya komunitas dan pemukiman manusia. Praktekkan sajalah Yoga di rumah Anda sendiri. Manakala hasrat untuk mempraktekkannya muncul, ini berarti bahwa kebebasan telah berada dalam jangkauan Anda, oleh karenanya manfaatkanlah peluang ini sebaik-baiknya.....Menjalani kehidupan sebagai seorang Yogi, tidaklah mesti menelantarkan siapapun juga atau mengabaikan kewajiban-kewajiban melekat Anda. Ia bermakna merubah sikap hidup dari kebiasaan mengerjakan sesuatu yang sia-sia, menuju jalur yang secara pasti mengantarkan langsung kepada Tuhan. Ia dibarengi dengan perubahan prilaku dalam menjalani kehidupan serta metode-metodenya guna membebaskan diri Anda dari berbagai belenggu dan kemelekatan. Kebenaran dan pengabaian keakuan, sebenarnya merupakan masalah sikap-batin”.
Sri Swami Sivananda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar