- welcome -

Senin, 21 Februari 2011

Apa itu Melepas Baju Agama?

Ketika menyaksikan Guru-nya mengenakan pakaian yang biasa dikenakan seseorang kalau ke Pura, Ketut, seorang siswa terbaru tercengang dan bertanya: “Setahu saya Guru sudah ‘melepas baju agama’ tapi kenapa masih ke Pura?”

Seraya tersenyum Guru-nya berkata: “Setidak-tidaknya ada tiga hal yang belum kamu pahami disini Nak ...”

“Maksud Guru?”

“Tiga hal itulah yang melahirkan anggapan keliru tentang apa yang dimaksud dengan ‘melepas baju agama’ disini.”

“Apa tiga hal yang belum saya pahami terkait dengan itu Guru?”

“Pertama yang terkait dengan ‘melepas’, kedua terkait dengan kata ‘baju’ dan yang ketiga terkait dengan apa yang dimaksud dengan ‘agama’ dalam ungkapan itu”, papar Gurunya.

“Jadi, kalau begitu, saya sebetulnya tidak mengerti apa yang saya katakan itu, dan hanya ikut-ikutan menggunakan istilah itu dengan menyangkanya sebagai bermakna seperti apa yang saya sangka tentangnya. Itukah yang terjadi Guru?”

“Benar Putraku ...”, sahut Gurunya seraya tersenyum. Setelah itu tampak Ketut dengan bersungguh-sungguh menyimak apa yang dipaparkan Gurunya terkait dengan apa yang dimaksud dengan ‘melepas baju agama’ itu.

***

Kebanyakan dari kita ini seperti si Ketut, siswa bungsu Gurunya ini, kendati ia sudah berumur. Kita cenderung terburu-buru menarik kesimpulan —sebagai begini atau begitu— hanya berdasarkan data-data dan informasi yang terbatas tentang sesuatu.

Sehingga, yang terjadi kemudian adalah, bukan saja kita bereaksi sesuai dengan kesimpulan yang kita buat itu, kitapun kemudian sebetulnya bereaksi terhadap kesimpulan kita. Bukannya bereaksi terhadap itu sendiri.

Sumber : BeCeKa

Tidak ada komentar: