- welcome -

Selasa, 05 April 2011

KEPEMIMPINAN

Manusia merupakan mahluk yang berbudi di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Dalam kepemimpinan dikenal istilah wewenang. Wewenang merupakan hak dan kekuasaan untuk bertindak; kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain; [source: kbbi3]. sedangkan Sewenang-wenang; ....dengan tidak mengindahkan hak orang lain; dengan semau-maunya; dengan kuasa sendiri; [source: kbbi3]. Sikap sewenang-wenang muncul karena seorang pemimpin merasa paling benar, paling pintar, paling baik, punya rasa memiliki yang sangat tinggi atas orang, barang, maupun ide atau gagasan [kepribadian sewenang-wenang]; semua harus mengikuti kehendaknya, tak peduli keinginan orang lain [Kramadangsa menurut konsep psikologi Suryomentaram].

KEPEMIMPINAN MENURUT .....

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7). Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281). kempemimpinan/leadership tidak lepas dari dua hal; kapabilitas (kemampuan) dan akseptabilitas (diterima).

PEMIMPIN JUGA ADALAH PELAYAN....

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. contoh disini berarti jelas yaitu Tauladan dengan kata lain Pemimpin berjalan didepan bukan mencari aman sendiri. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja nyata". Pemimpin berbeda dengan "Boss". Boss selalu memerintah dan memerinth... Pemimpin selalu menjadi pelopor dan terdepan.

" Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan." [Prof. Maccoby]... "Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. [Lao Tzu].

"Ing Ngarsa Sung Tuladha " Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

"Ing Madya Mangun Karsa " Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

" Tut Wuri Handayani " Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.[Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas] – Field Manual 22-100

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

o Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

o Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya

Didalam Kitab Niti Sastra Bab I sloka 10, hubungan erat antara pemimpin dan anggota diibaratkan seperti hubungan Singa dengan hutan, sebagai berikut :

“Singa adalah penjaga hutan. Hutan pun selalu melindungi Singa, Singa dan hutan harus selalu saling melindungi dan bekerjasama. Bila tidak atau berselisih, maka hutan akan hancur dirusak manusia, pohon-pohonnya akan habis dan gundul ditebang, hal ini membuat singa kehilangan tempat bersembunyi, sehingga ia bermukim dijurang atau dilapangan yang akhirnya musnah diburu dan diserang manusia.”

Hubungan kerja sama yang saling membutuhkan ibaratnya “Singa dengan Hutan” perlu diterapkan oleh pemimpin dan masyarakatnya, sehingga dapat sukses dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Tidak ada pemimpin yang sukses tanpa didukung masyarakatnya, demikian sebaliknya.

DALAM HINDU ....

Konsep kepemimpinan (leadership) dalam Hindu dikenal dengan istilah adhipatyam atau nayakatvam [keduanya bahasa Sanskerta ini berarti pemimpin].

Kami memilih seorang pemimpin untuk memperoleh makanan dan mengentaskan kemiskinan dan kesejahtraan yang berlimpah (Yajurveda X.21). Seorang pemimpin tidak pernah sedih, ia senantiasa berbuat jujur (Rigveda V.34.7). Wahai pemimpin! Usahakanlah semua wargamu berbahagia, berikan kesejahtraan dan tolonglah mereka (Sàmaveda,971).

Selanjutnya di dalam Arthasastra VI.1.2-6 [karya maharsi Kautilya atau Chanakya] seorang pemimpin harus memiiki enam sifat atau disiplin hidup, yaitu :

1) Abhigamika, [ menarik simpati rakyatnya, karena itu ia harus berorientasi ke bawah, mengutamakan kepentingan rakyat banyak].

2) Prajña, [ cerdas, arif dan bijaksana, menguasai ilmu pengetahuan dan seni kepemimpinan]

3) Utsaha, [ inisiatif, aktif, innovatif dan menjadi ]

4) Atmasampad, [integritas pribadi, memiliki moral yang luhur, segala tingkah lakunya terpuji dan patut menjadi teladan ].

5) Sakhyasamanta, [mengawasi bawahannya, dengan demikian segala kebijaksanaan ].

6) Aksudraparisakta, [menghargai pendapat , aspirasi orang lain].

Berdasarkan tinjauan terminologis, etimolis dan semantik serta berdasar kutipan-kutipan terjemahan mantra Veda dan terjemahan sloka-sloka kitab Arthasastra maka dapat dirumuskan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam Hindu atas dua jenis fungsi, yaitu:

1) Melindungi masyarakat, memberikan rasa aman, bertanggung jawab serta memberikan bimbingan kepada warganya untuk turut mewujudkan rasa aman dan tentram dikalangan mereka (fungsi security).

2) Mewujudkan kemakmuran bersama-sama anggota masyarakat untuk mewujudkan kesejahtraan, kemakmuran dan melepaskan pederitaan masyarakat lahir dan batin (fungsi prosperity).

Tidak ada komentar: