Kerajaan Majapahit yang didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya mulai kehilangan pengaruhnya bersamaan dengan meninggalnya raja Hayam Wuruk pada tahun 1389. Setelah kematiannya, suatu periode panjang kekacauan politik tampaknya berlangsung (Vlekke, 2008). Penyebabnya tiada lain adalah "Ambisi" yang bertahta di tiap-tiap pribadi yang ingin berkuasa :...
Perang saudara karena masing-masing pihak merasa lebih berhak menjadi raja [Perang Paregreg] yang terjadi sekitar tahun 1405-1406. Perseteruan yang dilakukan oleh Bhre Kertabumi [putra Hayam Wuruk dari selir] dengan Wikramawardhana menelan begitu banyak korban dan perhatian sehingga kesempatan baik bagi daerah taklukan untuk "merdeka" dari Majapahit.
Ekspansi Kesultanan Demak ke wilayah-wilayah Majapahit baik di pesisir maupun pedalaman Pulau Jawa.
Ketika Ambisi-ambisi untuk berkuasa menguasai maka Majapahit mengalami Hilang amblas ditelan bumi [1400 caka / 1478 M]. Kerajaan timur akhirnya memang dapat dipersatukan dengan kerajaan barat. Akan tetapi, daerah-daerah bawahan di luar Jawa banyak yang lepas tanpa bisa dicegah.
Padahal ketika Gajah Mada menjabat sebagai Maha Patih Majapahit, telah menanamkan konsep kepemimpinan
"Asta Dasa Berata Pramiteng Prabhu" . Seorang Pemimpin hendaknya memiliki sikap yang tenang dan bijaksana [wijaya], berani membela yang benar[Matri Wira], Dapat dipercaya [Natanggwan], taat aturan [Satya bhakti a prabhu], tidak asal bicara [Wagmi wak], cerdik dan cermat [Wicak saneng naya], selalu bersikap rendah hati [Sarja wopasana] , rajin dan tekun bekerja [Dirotsaha],tidak erat sebelah [Tan satresna],bersikap kasih sayang kepada semuanya[Masihi semesta Buwana], didukung oleh Rakyatnya [Sih Semesta buwana], mengabdi bukan berkuasa [Negara Ginang Pratidnya], menghargai orang lain [Dibya cita], tegas dan jujur [Sumantri], selalu berpihak kepada rakyat/tidak berpihak ada musuh [Anayaken musuh], ; waspada akan tindakan dan pikirannya/introspeksi diri [Waspada Purbha wisesa], mengutamakan kepentingan bersama [Ambeg Paramartha], hidup sederhana [Prasaja].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar