Keseluruhan alam semesta ini terdiri dari dua realitas : Purusha – realitas absolut [kesadaran murni] dan Prakriti – fenomena alam materi [energi-materi].
Usia Bumi (Perhitungan Hindu)
“Evam viddye rahau ratraih kaal gatyop lakshitaih, apakshitami vasyapi (brahmanah) parmapurvayah shatam. Yadardha mayushastasya parardham bhidhiyate, purvah parardho upkranto hriyarodya pravartate.”
ARTINYA: Usia Brahma adalah 100 tahun. Dia telah melewati parardha pertama (50 tahun) dan memasuki parardha kedua.
Proses penciptaan dimulai sejak detik pertama Brahma memasuki masa terjaganya dan akan terus berlangsung hingga memasuki masa tidur (istirahatnya) nanti.
Ada salah satu sloka dalam MANUSMRITI, yang memberikan persamaan antara satu Kalpa (1 harinya Brahma) dan Chaturyuga:
“Devikanam yuganam tu sahastram parisankhyayaa, Brahma mekam hagyeyam tavatim ratrimeva cha.”
ARTINYA: Satu Kalpa (1 hari Brahma) sama dengan 1000 tahun peramalan atau sama dengan satu kali putaran Chaturyuga. Hingga akhirnya malam tiba pada akhir harinya yang durasinya sama dengan siangnya.
Satu harinya Brahma sama dengan satu Kalpa yang terdiri dari 14 manu (manvantaraa) sebagai berikut:
- Swayambhuv
- Swarochis
- Uttam
- Tamas
- Raivat
- Chakshush
- Vaivaswat (saat ini kita adalah dari Vaivaswat—manu ke-7)
- Savarnik
- Daksha Savarnik
- Brahm Savarnik
- Dharma Savarnik
- Rudra Savarnik
- Rudra Savarnik
- Indra Savarnik
Sekarang ini adalah manvantaraa ke-7 (Vaivaswat) dan sedang berlangsung. Masih ada 7 sisa manvantaraa (manu) hingga mencapai satu kalpa. Manu (manvantaraa) setelah kita akan hadir Manu Savarnik (atau Manvantaraa Svarnik.)
Lalu, 1 MANVANTARA = 1000/14 TAHUN PERAMALAN ATAU CHATUR YUGA = 71.42 CHATUR YUGA
Perhitungan diatas secara simbolis menunjukkan apa yang disebut sebagai SANDHIKALA oleh para guru kita—periode antara dua manvantaraa (manu) ketika dunia mengalami ketiadaan (sunia) ciptaan. Satu Sandhikala sama dengan 4800 tahun peramalan, yang artinya sama dengan durasi Satya Yuga. Sehingga ketika kita mencoba menghitung usia bumi, seharusnya perhitungan ini tidak menjadi hal perlu untuk dijadikan pusat perhitungan.
MANUSMRITI memberikan persamaan antara tahun peramalan dengan tahun mortalitas kita dalam satu sloka, yang bunyinya:
“Deva Ratrahani Varsh Pravibhagastyoh Pun, Ahasta Troda Gayanam Ratrih Syad Dakshinayanam.”
ARTINYA: Satu hari peramalan (termasuk malamnya) sama dengan satu tahun dunia mortalitas kita. Ketika matahari berada di Utara equator (katulistiwa) yang disebut ‘UTTARAYANA’ adalah saat siangnya, sedangkan ketika berada di sebelah Selatan equator yang (di sebut ‘DAKSHINAYANA‘) adalah waktu malamnya.
Secara ringkas hitung-hitungannya adalah sebagai berikut:
Diawali dengan Mahayuga
1 Mahayuga = 4 Yuga
Terdiri dari :
1. Satya Yuga = 1.728.000 tahun di bumi
2. Treta Yuga = 1.296.000 tahun di bumi
3. Dvapara yuga = 864.000 Tahun di bumi
4. Kali Yuga = 432.000 Tahun Di bumi
4.320.000 Tahun Di Bumi ( 1 Maha Yuga )
1 Manvantara = 71 Maha Yuga
Dalam setiap 71 Mahayuga terdapat Pralaya ( istirahat Brahmana ) yakni sepanjang 1.728.000 tahun di bumi , Sehingga :
1 Manvantara = (71 X 4.320.000 )+ 1.728.000 ( Pralaya )
= 308.448.000 Tahun Di Bumi
= 71,4 Maha Yuga
1 putaran usia Brahma adalah 100 tahun ( 100 Kalpa ) yang terdiri dari
I Hari Brahma = 24 Jam Brahma
24 Jam Brahma = 12 Jam Siang +12 Jam Malam & 1 Kalpa = 14 manvantara
Sehingga :
24 Jam Brahma / 1 hari Kalpa = 14 Manvantara + 14 Manvantara
= (14 X 308.448.000) + ( 14 X 308.448.000)
= 8.640.000.000 Tahun Di Bumi
1 Tahun Kalpa = 360 X 1 hari Kalpa
= 360 X 8.640.000.000
= 3.110.400.000.000
1 Putaran Usia Brahma = 100 Tahun Kalpa
= 100 X 3.110.400.000.000
= 311.040.000.000.000 Tahun Dibumi
Menurut kepercayaan Hindu, kita sekarang berada di KALI YUGA dimulai sejak 4,989 tahun yang lalu, yaitu tahun 1889, yang ditandai dengan mangkatnya KRISHNA. Millenium pertama dari 5,000 dalam KALIYUGA berakhir 1898.
Dan,
6 MANVANTARA telah dilewati = 6 x 71.4 CHATURYUGAS = 6 x 71.4 =6 x 308.448,000 = 1,850,688,000 tahun.
27 CHATURYUGA dari MANVANTARA Ke-7 telah dilewati =27 x 4.320.000 = 116,640,000 tahun.
Sekarang kita berada di 27.9 dari MANVANTARA ke-7, catatan: siklus belum juga selesai, sehingga ada 3 Yuga lagi yang belum terlewati: Secara keseluruhan hanya 0.9 dari CHATURYUGA yang telah terlewati atau sama dengan 3,888,000 tahun ( 4.320.000 x 0.9).
Sehingga, jika kita jumlahkan: 6 MANVANTARA + 27 CHATURYUGA + 0.9 CHATURYUGA hasilnya adalah:
1,850,688,000 + 116,640,000 + 3,888,000 = 1,971,216,000 usia bumi.
Dengan demikian, menurut HINDU, Bumi kita ini telah ada sejak 1,971,216,000 tahun yang lalu. Sebuah angka yang sangat dekat dengan angka yang dinyatakan oleh para ilmuwan di dunia modern yaitu 1,980,000,000 tahun.
Suatu ketika alam semesta in diciptakan, dan suatu ketika lainnya akan mencapai akhirnya, tetapi itu hanya mewakili satu putaran dari sang ‘KALACHAKRA’ (roda waktu) yang akan terus berputar—abadi, yang beredar melalui perputaran ‘awal-dan-akhir’ yang terus menerus. Diantara perputaran awal-dan-akhir alam semesta ini, ‘atman’ (jiwa) yang berada di dalam tubuh manusia (manusia Hindu tentunya) juga mengalami perputarannya sendiri, disebut ‘samsara’, perputaran kelahiran yang berulang-ulang (reinkarnasi.)
Catatan akhir: Tulisan ini diambil dari berbagai sumber (dan interpretasi saya sebagai penulis.) Gambar dalam tulisan ini adalah ilustrasi–penghias halaman semata-mata–agar tidak penuh dengan tulisan. Sekiranya ada yang ingin memberikan komentar, sanggahan, menambahkan, atau referensi yang lebih lengkap, dengan segala kerendahan hati, saya terbuka untuk itu.
SATUAN WAKTU [KALPA]
Kalpa menurut agama Hindu
Dalam ajaran agama Hindu, satu Kalpa berarti: “satu hari bagi Brahma”.
Satu hari bagi Brahma sama dengan seribu Yuga. Satu Yuga terdiri dari empat zaman :
1. Satya Yuga – 1.728.000 tahun
2. Treta Yuga – 1.296.000 tahun
3. Dwapara Yuga – 864.000 tahun
4. Kali Yuga – 432.000 tahun.
Jika jangka waktu keempat masa tersebut dijumlahkan hasilnya :
4.320 ribu tahun = masa satu siklus Yuga.
Satu Kalpa masanya 1000 yuga.
Jadi 4.320 ribu × 1000 = 4.320 juta tahun.
Kalpa menurut agama Buddha
Dalam ajaran agama Buddha, ada empat Kalpa yang memiliki jangka waktu yang berbeda, yakni:
1. Kalpa skala tetap (dasar perhitungan), berjalan selama 16 juta tahun
2. Kalpa skala kecil, (1000 × 16 juta) berjalan selama 16 milyar tahun
3. Kalpa menengah, (20 × 16 milyar) berjalan selama 320 milyar tahun
4. Kalpa skala besar, (4 × 320 milyar) berjalan selama 12,8 triliun tahun
Sang Buddha tidak berbicara tentang jangka pasti kalpa dalam tahun. Akan tetapi, Ia memberikan beberapa analogi untuk mengerti hal tersebut.
Bayangkan sebuah tabung kosong pada awal mula kalpa, kurang lebih 16 mil pada setiap sisinya. Setiap 100 tahun, kita memasukan biji mustard kecil di dalam tabung tersebut. Menurut Sang Buddha, tabung yang besar tersebut akan penuh sebelum 1 masa kalpa berakhir.
Bayangkan sebuah batu yang sangat besar/raksasa pada awal mula kalpa kurang lebih 16 x 16 x 16 mil. Kita mengambil sebuah batu kecil dan menyapu gunung tersebut sekali dalam 100 tahun. Menurut Sang Buddha, gunung yang besar tersebut akan habis sebelum 1 masa kalpa berakhir.
Beberapa bhante ingin mengetahui berapa banyak kalpa yang telah berlalu sejauh ini.
Sang Buddha memberikan analogi sebagai berikut:
Jika kita menghitung jumlah total partikel pasir pada sepanjang sungai Gangga. dari hulu sungai sampai ia berakhir di laut, jumlah tersebut akan lebih sedikit daripada jumlah kalpa yang telah berlalu.
4.32 milyard tahun kalpa sebagai "the longest measure of time."
[ukuran waktu terpanjang-The Guinness Book of World Records]
*Dari berbagai sumber [diharapkan masukan dari pembaca]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar